Read more: http://www.japarus.com/2011/03/membuat-animasi-loading-saat-blog-masih.html#ixzz1tomagWE7
RSS

“Terungkap” Ternyata Pejabat Peruri Meninggal Setelah ‘Check in’ Bersama WIL


BOGOR – Teka teki kematian pejabat percetakan uang negara (Peruri) akhirnya terkuak. Ternyata Sugama, 54, meninggal setelah menginap dengan WIL di Hotel
Terbongkarnya kematian pejabat Peruri ini, atas rasa penasaran sang istri, Ny Ariani 50, yang merasa ganjil terkait informasi kematian suaminya.
Menurut ibu dua anak ini, dirinya mendapat kabar kematian suaminya Jumat (18/3) sekitar pukul 13.30 dari Widia Susanti, staf suaminya. Kepada dirinya, Widia yang bekerja di bagian uang logam ini mengatakan, jika Sugama meninggal dalam perjalanan akibat sesak napas.
Ariani yang sempat pingsan hanya pasrah, menerima jenasah suaminya yang tiba dirumah duka di Komplek Peruri Ciledung Tangerang dengan mobil ambulan RS Paru-Paru Dr. M Goenawan Partowidigdo.
Usai pemakaman, wanita berkerudung ini diliputi rasa penasaran. Ia curiga, kenapa jasad suaminya diantar pakai ambulan RS Paru yang ada di Jalan Raya Puncak KM 83 Cisarua Bogor. Dan kenapa pula yang menelpon dirinya adalah Widia, bawahan suaminya yang pada waktu itu tengah cuti.
“Karena saya curiga, saya datangi RS Paru Cisarua. Ternyata saya ditipu. Suami saya meninggal di kamar hotel Parama. Yang antar ke rumah sakit juga orang hotel bersama Widia. Dr Dini Wulandari yang menerima jasad suami saya saat diantar. Dokternya bilang suami saya sudah meninggal saat tiba di ruang IGD,” kata Ariani.
Ariani menambahkan, selain menerima jenasah suaminya yang tiba dirumah sekitar pukul 16.30 Jumat sore, dirinya juga menerima mobil Honda Accord Silver Nopol B 1090 LC yang dipakai suaminya.
“Mobil suami saya yang bawa ke rumah oleh saudaranya Widia,” kata Ariani seraya menambahkan, selama kurang lebih satu bulan setengah, dirinya bolak-balik Bogor hanya untuk memastikan kematian suaminya.
Manajer Hotel Parama, Nasrullah membantah, jika Sugama, pegawai Peruri ini meninggal dalam kamar hotel.
“Saya membenarkan, jika pada Jumat (18/3), ada tamu hotel di kelas standar yang bernama Sugama. Dia masuk bersama seorang wanita yang diakui istrinya sekitar pukul 10.00 dan menginap di kamar 226. Mereka ambil satu hari,” kata Nasrullah kepada wartawan ini, Rabu (25/5) siang.
Tentang korban meninggal, Nasrullah menuturkan, sekitar pukul 12.30, tamu wanita yang bersama korban meminta bantuan ke Ajang, resepsionis hotel yang mengabarkan, jika suaminya sakit dan butuh pertolongan medis.
“Nah, dari resepsionis, diteruskan ke Naru, security hotel. Mereka lalu keluarkan korban dari kamar dan membawanya ke RS Paru. Karena jarak jeda menuju rumah sakit, mungkin saja korban meninggal di jalan,” demikian Nasrullah.
Tentang alasan pihak manajen hotel tidak melapor ke polisi, Nasrullah justru menyalahkan pihak rumah sakit. “Seharusnya pihak rumah sakit yang harus lapor polisi terkait kematian korban. Saya juga nggak tahu siapa yang bawa korban ke rumah sakit dengan mobil,” katanya membela diri.
Kanit Reskrim Polsek Cisarua, AKP Iwan Setiawan mengungkapkan, pihaknya baru mengetahui kematian pegawai Peruri tersebut setelah istri korban melapor tanggal 20/5 kemarin.
Kanit mengatakan, seharusnya pihak hotel memberitahu polisi, ketika mengetahui salah satu penghuninya meninggal.
“Saya sudah periksa empat orang saksi dari Hotel Parama. Jumat nanti, saya periksa Dr Dini dari RS Paru dan Widia Susanti, wanita yang terakhir bersama korban yang mengaku suaminya. Jika terbukti, Hotel Parama saya kenakan pasal kelalaian,” tandas AKP Iwan. (yopi/dms)/PosKota.co.id

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

flag visitor

free counters

Pages